welcome vigorously

I take some time to think, write and arrange all these with spirit and dedicate to you whose spirit!

You are looking for...

20.5.11

Tentang sebuah hal yang biasa


Aku tak pernah benar-benar merindukanmu. Karena cintaku terlalu biasa untuk mengenal kosakata rindu. Bukankah kata ERK jatuh cinta itu biasa saja? Maka kurasa setimpal jika ku katakan rindu terlalu biasa untuk mendifinisikan kebiasaan ini. Rindu ini biasa karena aku merasakannya setiap hari. Bahkan saat jejakmu masih terbaca di udara dan aku kesal saat kau bagai bunglon antara hangat-dingin yang tak kenal termometer.

Ah, kilap kilau terlalu silau jika ku katakan secara mendalam. Rindu yang mendalam seperti rongga di tengah bukit. Sekali tenggelam maka matilah semua. Berganti rindu lain yang dibuat-buat dengan istilah kamus tanpa rumus. Seperti katamu, kau sedang dalam ketidakputusasaan saat menemukanku. Maka aku tak ingin mencintaimu seperti parasit yang berkamuflase bunga. Indah mematikan. Aku tak akan pernah memutuskan untuk mati pada cintamu. Karena dengan cinta ini kita harusnya saling menghidupi. Rindu ini ku tebus dalam dosis yang benar. Sesuai dengan resep yang kau bungkus dengan kata-kata kesayanganku. Cinta kita ada bukan untuk saling meracuni atas nama rindu yang terlalu. Cinta bukan soal redaksional yang rancu.

Aku rindu setiap hari. Membuatnya menjadi biasa. Bahkan rindu yang tetap eksis, saat si empunya rindu ada di dekatku... di sini.

12.5.11

Tipe-tipe boros



1. Boros uang
Ciri-ciri :
-Paling nggak bisa pegang uang agak lebih dikit dari biasa.
-Selalu tergoda buat belanja yang nggak penting saat ada kebutuhan lain yang lebih penting
-Nggak pernah punya planning pas belanja

Penyembuhan:
-Coba pilih salah satu dari orang-orang terdekat (bisa keluarga, temen, pacar) buat pegang dan nge-handle pengeluaran
-Tarik nafas dalam-dalam saat tergoda milih sesuatu dan katakan kalimat sakti seperti Rebecca di film Confession of Shopaholic, "do i need it??" berkali-kali.

2. Boros waktu
Ciri-ciri:
-Suka ngabisin waktu berjam-jam buat internetan nggak penting
-Lebih milih bengong dan melamun ketimbang baca buku
-Hobi tidur seharian

Penyembuhan:
-Motivate your self to do something useful
-Coba gabung dengan komunitas atau cari temen yang rada smart biar semangat kamu terpompa berkreasi.

3. Boros wajah
Ciri-ciri
-So serious
-Dewasa sebelum waktunya
-Suka ngebuat kening berkerut dengan masalah-masalah yang sepele

Penyembuhan
-Nonton video lucu
-face off, lol

How to save money?


Dear readers.
Emang nggak semua dari kita bisa nyimpen uang dengan baik. Kebanyakan malah kadang suka bingung kok uang kita habiiis aja nggak bersisa di akhir bulan. Kira-kira gimana coba biar bisa berhemat ria a.k.a nggak boros boros amir. Here are ideas for you to save your money:

1. Kalkulasi
Perhitungan itu beda banget sama pelit lho. Nggak ada salahnya banget kalo kita mulai belajar berkalkulasi dengan segala macem pengeluaran kita. Apalagi kalo anak muda suka nggak tahan godaan sana sini. Berlakuin hukum wajib nulis keperluan di agenda biar kita tahu sumber dana kita dari mana dan buat apa aja. Pengeluaran bulanan seperti pulsa, majalah ataupun fashion stuff bisa jadi sadis kalo nggak pinter ngaturnya. Untuk yang punya pacar, usahain jangan terlalu berlebihan ngabisin uang cuma buat dating yang kurang penting. Boleh juga sesekali nraktir temen pas ada momen dan manjain diri dengan hobi. Tapi tetep sisain minimal 25 persen buat ditabung dari setiap pendapatan kita (baik yang udah bisa nyari uang sendiri atau pendapat hasil jatah dari ortu).

2. Set priority
Prioritas itu bukan soal kuantitas. Tapi kualitas. Jangan mengurutkan keperluan berdasarkan apa yang kamu mau, tapi berdasarkan apa yang kamu butuhin. Urutkan keperluan dari yang berlabel biasa, penting, sangat penting dan mendesak. Misalnya pas liat novel favorit kita udah nangkring di toko buku, sementara kita harus beli buku buat keperluan study at the same time, ya pilihan yang tepat tentunya mendahulukan beli buku yang berkaitan dengan study dulu. Novelnya masih bisa nunggu sampe kita punya dana lagi. Jangan coba-coba mencekik "leher sendiri" dengan beli yang kurang penting sementara ada kebutuhan yang jauh lebih penting. Udah banyak kasus lho, anak sekolahan yang stress gara-gara uang SPP dipake buat hang out.

3. Business project!
Siapa yang punya niat jadi pengusaha? Nah, keinginan kuat menyimpan uang kadang ngebuat kita mikir untuk nyari lebih banyak sumber penghasilan biar bisa nabung lebih banyak tapi tetep bisa nutupin kebutuhan primer, sekunder bahkan -pengennya- tersier. Kenapa nggak nyoba bisnis aja. Hari gini udah banyak teknologi buat promosi sekaligus field bagi mereka yang jeli. Mulai deh dari bisnis yang simple sesuai passion kamu. Emang rada sulit buat nyari celah starting point. Tapi kalo udah dapet langkah awal, pasti langkah-langkah berikutnya bakal ngikutin. Untung-rugi, pinjaman modal yang seret atau bahkan harus berbagi waktu bisnis dengan kerjaan lain itu biasa. Tapi akan jadi sangat luar biasa kalo kita punya niat yang kuat, kerja keras dan tahan banting sama unfriendly-nya calon customer.


5.5.11

Jarak



Tentang jarak yang bersayap dan terbang ke negeri yang jauh. Biarkan saja kita melatih hati menjadi besar. Ya, kita -kau dan aku- akan menjadi orang besar dengan hati yang juga besar. Karena bagiku, cinta dan pengorbanan yang besar saja tidak cukup. Kita harus bermanfaat dalam banyak kebaikan jika ingin menjadi orang besar. Ceritaku berwarna merah muda. Dan simpan saja warna ceritamu. Sedekat apapun kita, tetap ada jarak yang akan menjadi indah jika punya cukup waktu untuk berdiri sendiri. Banyak hal yang bisa kita bagi, tapi banyak juga yang tak perlu dibagi. Kita tahu bahwa cinta bukan hanya soal berbagi, tapi soal menghargai privasi.

Tentang jarak yang menumbalkan mata uang dan menginvestasikan waktu. Percayalah bahwa ukurannya bukan satuan kilometer. Ini jarak yang akan tetap ada sekalipun kau ada di sampingku. Kita bisa saja mendiskusikan sesuatu bersama dan aku juga bisa dengan senang hati melihat wajah manisku di matamu. Tapi jarak itu sebenarnya adalah hal yang sangat mudah untuk kita langgar. Lalu? kita mungkin saja akan menyesal.

Tentang jarak yang terlalu cengeng untuk ditangisi. Maka diamdiam aku menjatuhkan air mata dalam cawan gelap saja. Kau tahu? Kemarin aku ingin marah melihatmu di jalan. Beraninya kau tak mengabarkan aku kebaradaanmu di kota ini. Ah, nyatanya kau benar juga. Kau memang sedang tak di sini. Aku salah lihat. Mungkin terlalu miripkah orang yang ku lihat serupamu? Atau aku mungkin sedang terlalu rindu? Ah, aku jadi malu.

Jarak ini tentang cara pandang. Jarak saat kau jauh. Jarak saat kau dekat. Kita tetap harus punya jarak. Selamanya kau dan aku adalah dua orang yang tak kan pernah menjadi angka satu. Kita adalah angka dua, yang tak akan pernah sama, kecuali dalam cinta.


www.this-is-my-story.com/v/V89M05R2A9Y6

www.this-is-my-story.com/v/V89M05R2A9Y6

Keep playing the game


No game, no life! Yup, hidup ini bakal lebih berwarna dengan kompetisi. Blog note saya kali ini singkat saja. Saya ingat sekali dulu pas dapet juara II sayembara cerpen se-prov Jambi, orang-orang bilang saya beruntung sekali baru mengikuti-kemudian-menang. Padahal? Nope! Saya kalah berkali-kali dulu, membesarkan hati dengan kekalahan itu dan menebalkan muka mengikuti kompetisi-kompetisi lagi. Saya sangat suka berkompetisi.

Kawan, kompetisi bukan soal bersaing dengan orang lain. Tapi juga bagaimana kita bersaing dengan diri sendiri. Tentang bagaimana kita bangkit dengan kalah yang sudah menjadi hukum alam untuk singgah sesekali (atau bahkan berkali-kali dalam setiap kompetesi yang kita ikuti. Orang-orang kadang cuma bisa liat kita dari luarnya aja. Emang sih, kadang nyali jadi ciut untuk terus berjuang ketika kita sudah kalah. But, this is life dude! Pelangi nggak akan seindah itu kalo cuma satu warna, kan? Believe me, pada setiap kekalahan itu ada pelajaran.

Saya pernah berkali-kali kalah dalam audisi penyiar radio sebelum akhirnya 'ditampung suara' oleh radio El-John. Tulisan saya sempat berkali-kali juga ditolak dan tidak diterbitkan di harian lokal sebelum saya menjadi penulis rubrik Xpresi. Belum lagi sekolah-sekolah yang pernah menolak saya sebelum menjadi guru, penolakan atas pengajuan beasiswa S2, penolakan tulisan opini yang juga mencambuk saya untuk merevisinya dan masuk dalam 25 besar ETF award, penolakan penawaran iklan untuk event, penolakan kerjasama dan banyaaaaak lagi.

Lalu, kenapa harus malu. Semua itu saya tempuh dengan jalan yang positif, kok. Dibalik setiap penghargaan yang saya terima, tersimpan cerita penolakan berkali-kali dan kalah yang juga berkali-kali. Tentu saja akan banyak penolakan dan kekalahan lain yang akan saya terima lagi jika masih ingin berkompetisi. Itu konsekuensi. Keep playing the game, everyone! Kita butuh kalah untuk berkuadrat dengan rasa syukur ketika menang.

In other words, menang dan kalah adalah amanah. -Meila R

1.5.11

Another Form of Love




Mungkin diantara kamu pernah kali ya ngebanding-bandingin pasangan kamu dengan orang lain. Misalnya nih kadang kalo liat pacarnya temen A kok baik banget ya mau anter jemput tiap hari. Atau pas liat pacarnya si B kayaknya setia banget deh. Kemudian liat lagi pacarnya si C, udah tajir, keren lagi. Well, stop comparing yourself to others right now! Yang kita lihat itu nggak selamanya kayak apa yang kita pikir. Hubungan orang lain dan pacarnya bisa aja kelihatan sempurna. Tapi kita kan nggak tahu gimana cerita lain di belakang yang 'kelihatan' itu. Nggak mungkin dong dalam suatu hubungan semuanya bakal berjalan indah-indah aja.

My point is; cinta itu bentuknya bisa macem-macem. Bukan cuma dengan hal-hal yang indah-indah dan visual aja. Belum tentu lho pasangan yang keliatannya sempurna banget dari 'luar' itu punya story yang seneng-seneng mulu. Mereka pasti punya case dimana cukup mereka berdua aja yang tahu. Misalnya saat mereka sedang bertengkar atau trouble pribadi. Hal ini nih yang nggak bisa kita liat secara gamblang. Jadi seolah-olah kalo liat relationship orang lain dan ngebandinginnya ke kita kok jadi gimanaa gitu.

Now, let me tell you about another form of love. Cinta itu bentuknya nggak cuma satu. Bukan berarti pasangan yang cuek dan jarang banget sms itu sama dengan nggak punya cinta sama sekali buat kamu. Seseorang kadang punya cara sendiri untuk membungkus satu paket cintanya ke kamu. Nah, paket ini nih yang kadang sering salah kita terjemahin sebagai 'nggak cinta'. Contohnya kalo dia udah nggak ngasih kabar selama semingguuu aja kita langsung sewot dan sering nuduh yang nggak-nggak. Padahal seminggunya dia cuek itu bukan berarti nggak cinta. Tapi kan bisa jadi dalam seminggu itu dia lagi nyiapin suatu surprise buat kita. Atau mungkin dia lagi bener-bener sibuk. Cinta bentuknya bisa bermacem-macem, here are some form of your love anyway...

1. Jealous

Cemburu itu salah satu bentuk cinta lho. Emang sih kadang kalo dicemburuin secara berlebihan itu nggak nyaman banget. Kesannya kok jadi kayak nggak percayaan aja. Padahal udah kasih penjelasan ini itu tapi kadang dia masih ngeyeeeel gitu. Negatif dari rasa cemburu sih emang kadang ngebuat kita susah nafas buat ngebuat orang lain jadi ngerti tentang kondisi yang sebenarnya. Tapi jangan langsung nge-judge dulu kalo hubungan nggak bisa dipertahanin dengan dasar pertimbangan bahwa cemburu itu bisa jadi salah satu bentuk cinta. Seseorang atau pasangan kamu itu bisa aja ngejadiin rasa cemburu sebagai ekspresi kepeduliannya atau pengen nunjukin “ini loh aku”. Bukan berarti dia nggak kreatif dengan cara lain ngungkapin cinta. But believe it or not, beberapa orang emang mengalami kesuliatan untuk urusan seperti ini sehingga memilih cemburu sebagai bentuk lain dari keinginannya untuk diakui.

Yup, of course kamu tetep harus ngingetin dia kalo cemburunya udah kelewatan alias a blind jealous. Apapun alasannya, cemburu bukan alasan untuk kontak fisik seperti pukulan atau tamparan. Its danger alert dan kamu harus ambil tindakan kalo form of love dari bentuk jealous ini sudah disalahartikan ke dia. Be assertive.

2. Pendengar yang baik

Saat kita lagi punya masalah, rasanya wajar banget ya kalo kita kepengen curhat dan minta pendapat. Tapi tentu aja nggak semua orang bisa kayak dokter yang bisa mendiagnosa suatu ‘penyakit’ dan langsung memberi resep. Beberapa orang nggak punya bakat untuk ngasih solusi atas permasalahan kita. Mungkin karena dia bukan problem-solving oriented atau emang ditakdirin jadi seorang good listener aja buat kamu. Pikir lagi deh, kita kalo lagi curhat udah bisa didengerin dengan baik aja syukur. Curhat kan intinya ngelepasin beban kita dengan bercerita.

So, kalo dia jarang banget nanggapin curhatan kamu, coba cek lagi body language or gesture-nya pas dengerin kamu curhat. Bisa aja kan dia itu udah berusaha keras buat dengerin kamu ngomong dan menghargai kamu. Yah, walopun tanpa solusi at least he’s trying to treat you well. Seseorang yang mau jadi pendengar yang baik itu berarti dia pengen nunjukin juga kalo dia peduli.

3. Cool VS Possesive

Ngaku deh, kita ini kadang sering banget ngeluh kalo pasangan kita terlalu bla bla bla. Misalnya kalo pasangan terlalu cuek dan sering banget ngebuat kita setengah mati nunggu telepon-nya terus kita bilang dia udah nggak saying lagi sama kita. By contrast, kalo pasangan malah terlalu sering telepon kita dan mau tauuu aja kemana kita pergi, kita kadang ngeluh kalo dia tuh nggak percayaan plus embel-embel over protective. Emang sih, kita maunya punya pasangan ideal yang punya sikap biasa-biasa aja. Dia nggak terlalu cuek tapi juga nggak terlalu ‘mengikat’ kita banget. Tapii, bukannya udah jadi ungkapan yang klise banget kan ya kalo di dunia ini nggak ada yang sempurna. Anggap aja ketidaksempurnaan pasangan sebagai bagian dari sesuatu yang bisa kita cintai terlepas dari kelebihannya.

Jadi kalo pasangan kita kelewat cuek ataupun sebaliknya malah kelewat peduli, kita-nya yang mainin peran sebagai orang yang bisa ngertiin dia. Ngertiin dalam artian bukan dengan nerima gitu aja perlakuan itu dengan membenarkan kalo itu tindakan itu adalah yang tepat. Atau parahnya lagi, jangan sampe kita berpikir to give him/her the same feedback. Orang yang cuek atau berlebihan jangan dibales dengan tindakan yang sama. Terima sifat cool or possessive itu sebagai another form of love sambil sesekali ngasih dia pengertian dengan ucapan yang baik. Tentunya bukan dengan marah-marah nggak jelas “Aku tuh nggak suka banget deh sifat kamu itu yang…..”. Coba ganti kata-katanya jadi, “aku sebenernya suka banget punya pasangan yang sifatnya kayak kamu, tapi aku bakal lebih seneng lagi kalo kamu bisa saying sama aku dengan cara yang...”. Everybody knows, bahasa yang baik pasti bakal ngasih kita outcomes yang baik juga. Percaya deh.