welcome vigorously

I take some time to think, write and arrange all these with spirit and dedicate to you whose spirit!

You are looking for...

20.5.11

Tentang sebuah hal yang biasa


Aku tak pernah benar-benar merindukanmu. Karena cintaku terlalu biasa untuk mengenal kosakata rindu. Bukankah kata ERK jatuh cinta itu biasa saja? Maka kurasa setimpal jika ku katakan rindu terlalu biasa untuk mendifinisikan kebiasaan ini. Rindu ini biasa karena aku merasakannya setiap hari. Bahkan saat jejakmu masih terbaca di udara dan aku kesal saat kau bagai bunglon antara hangat-dingin yang tak kenal termometer.

Ah, kilap kilau terlalu silau jika ku katakan secara mendalam. Rindu yang mendalam seperti rongga di tengah bukit. Sekali tenggelam maka matilah semua. Berganti rindu lain yang dibuat-buat dengan istilah kamus tanpa rumus. Seperti katamu, kau sedang dalam ketidakputusasaan saat menemukanku. Maka aku tak ingin mencintaimu seperti parasit yang berkamuflase bunga. Indah mematikan. Aku tak akan pernah memutuskan untuk mati pada cintamu. Karena dengan cinta ini kita harusnya saling menghidupi. Rindu ini ku tebus dalam dosis yang benar. Sesuai dengan resep yang kau bungkus dengan kata-kata kesayanganku. Cinta kita ada bukan untuk saling meracuni atas nama rindu yang terlalu. Cinta bukan soal redaksional yang rancu.

Aku rindu setiap hari. Membuatnya menjadi biasa. Bahkan rindu yang tetap eksis, saat si empunya rindu ada di dekatku... di sini.

2 komentar: