welcome vigorously

I take some time to think, write and arrange all these with spirit and dedicate to you whose spirit!

You are looking for...

19.11.10

Trauma dalam hal cinta



Xpresi,
Nama aku Wiera.
Aku sekarang udah lulus dari SMA N 7 Batanghari. Aku mau curhat nih. Dari dulu aku selalu percaya dengan ucapan setiap cowok-cowok yang deketin aku (mantan-mantan aku). Dan pada akhirnya mereka selalu ngecewain aku. Emang sih, setiap hubungan itu nggak ada yang berjalan mulus. But karena seringnya aku dikhianati, disakiti dan dibohongi aku jadi trauma untuk gmpang percaya sama orang lain (terutama cowok). Bahkan untuk sekarang ini aku selalu menganggap kalo semua cowok itu sama aja. Sehingga cowok-cowok yang mulanya berniat untuk deketin aku jadi mundur pelan-pelan karena mungkin menganggap aku nggak bisa diajak serius. Sebenernya aku bisa percaya dengan cowok, tapi rasa-rasa takut disakiti membuat aku jadi nggak bisa berbuat apa-apa. Kira-kira ada nggak tips yang bisa digunakan untuk menilai seseorang yang bener-bener bisa dipercaya atau cuma sekedar aja ?? Thanks sebelumnya.

Wiera
085664882***

Kepada hati yang lagi trauma, Wiera. Xpresi udah baca masalah kamu dan cukup punya gambaran tentang perasaan kalut yang sedang kamu rasakan saat ini. Trauma bagi Xpresi adalah perasaan takut dalam memulai hubungan yang baru lagi karena pengalaman buruk di masa lalu. Perasaan seperti itu bisa sangat berlebihan dan dapat tergolong gangguan kejiwaan lho kalo kamu nggak pinter mensiasatinya. Setiap ada akibat, pasti ada sebab. Kamu bener, nggak ada hubungan yang berjalan mulus gitu-gitu aja. Nah, dalam setiap hubungan atau katakanlah pacaran, kita menjalaninya dengan pasangan atau yang disebut pacar kita itu. Suatu hubungan akan langgeng kalo didalemnya terdapat keseimbangan alias balance. Imbang antara perasaan cinta kamu ke dia dan cinta kamu ke diri sendiri. Jangan terlalu memaksakan untuk dapet perhatian lebih dari dirinya karena dia juga punya kehidupan dan dunia lain selain kamu. Kamu juga harus bisa mencintai diri kamu sendiri dan lingkungan kalian. Kalo kamu belum bisa menerima cinta sebagai suatu pengertian keseimbangan antara menyakiti dan mencintai, itu berarti kamu belum bener-bener jatuh cinta. Ketika kita siap mencintai, kita juga harus siap dengan segala konsekuensi atas cinta itu sendiri. Ya, bisa jadi kita adalah pihak yang disakiti hari ini, tapi mungkin aja besok-besok kita jadi pihak yang menyakiti tanpa kita sadari kenapa kita bisa menyakiti.

Jalan cinta bukan seperi jejak yang bisa kita baca. Ia melanglangbuana sesukanya. Rasa sakit karena ditinggalkan itu wajar. Tapi kalo trauma secara berlebihan itu ya nggak bagus juga. Apalagi di masa-masa muda seusia kita. Cinta dan segala pernak-perniknya adalah kisah yang selayaknya jadi pelajaran untuk menatap masa depan. Kalo kebetulan hubungan berjalan lama, kita patut bersyukur. Tapi kita juga nggak perlu berduka lara secara berlebihan kalo cinta nggak bertahan lama. Pasti ada hikmah pada setiap kejadian, kan?

Xpresi mencoba melihat masalah kamu dari sisi yang objektif. Rasa-rasanya juga banyak anak muda yang juga mengalami hal yang sama dengan kamu. Ditinggalkan, disakiti, dikecewakan itu emang membekaskan rasa trauma. Tapi kita nggak bakal dewasa tanpa semua itu. Kita butuh juga merasakan duka agar pikiran dan hati kita bias mengahargai arti kebahagiaan. Kita butuh nangis untuk ngerti arti ketawa. Intinya, trauma sih boleh. Tapi jangan terlalu ekstrim sehingga berakibat fatal. Apalagi sampe kehilangan kepercayaan terhadap diri sendiri dan orang lain. Ada banyak ikan di laut. Dan tidak semua ikan itu buaya. There are sooo many kind of fish in the sea. Go fishing, Wiera! Jangan biarkan diri kamu terlalu lama tenggelam dalam arus sungai yang kamu buat sendiri. Tidak ada yang mampu mengubah pola pikir kamu selain kamu sendiri yang mengubah mindset itu.

Kalo untuk pertanyaan kamu soal gimana menilai seseorang sih Xpresi rasa susah-susah gampang dan gampang-gampang susah ya. Hehe. Soalnya kita mungkin bukan mind reader atau orang dengan kemampuan membaca pikiran orang lain. Tapi yang penting dari yang terpenting adalah perasaan nyaman. Saat kita udah merasa nyaman dengan seseorang, mungkin saat itulah kita berada di dekat orang yang tepat. Tak peduli seberapa besar sense of humor-nya atau seberapa berat gantengnya dia. Kalo kita udah merasa comfy, ya itu berarti kita menemukan orang yang tepan. You won’t find a good guy if you don’t try harder, will you? Mulai sekarang, tekan tombol delete terhadap rasa trauma kamu. Kemudian enter ke lembaran hidup kamu yang baru. Keep your spirit high!
Salam cinta dari Xpresi.

Rubrik Xlove Xpresi JE by; Meila R

Tidak ada komentar:

Posting Komentar