welcome vigorously

I take some time to think, write and arrange all these with spirit and dedicate to you whose spirit!

You are looking for...

12.10.10

My best ‘date’ i ever had



Apa yang akan membuat kamu luluh pada seseorang? Matanya, rambutnya, sikapnya atau hatinya? Lalu apa yang akan kamu nilai saat nge-date? Makan di cafe sambil ketawa-tiwi, nonton di 21 sambil ngemil popcorn, lalu pulang dengan perasaan sangat happy karena sepanjang waktu bersama dia tadi perlakuannya begitu manis. Lalu, apakah semua akan bertahan seperti itu selamanya? Nope!

Cinta adalah sesuatu yang paling abstrak di dunia yang tak pernah bisa kita tebak bagaimana awal dan akhirnya. Dulu, ketika pertama kali pacaran pas kelas 1 SMA, saya pernah dihujani dengan pujian, apa-apa dipuji, apa apa dituruti, apa apa dan apa apa. Lalu apa yang sebenarnya bisa membuat kita bahagia dengan tipe nge-date semacam tadi. Saat semua hanya terlihat indah pada awalnya. S-A-J-A. Lalu kandas karena LDR. Beuh!

Pernah juga dulu, duluuu sekali ketemu tipe lelaki yang sering memberi. Saya tidak membalas pesan singkatnya dengan alasan tidak ada pulsa (alasan paling klise sedunia) lalu diberi pulsa, lagi marah diberi boneka, ulang tahun di beri bunga, coklat dan pemberian standar baku ala pacaran anak muda yang menurut saya sekarang bisa ngomong, "Aduh, please deh!"

Sekarang ketika saya mulai bisa dikatakan 'dewasa', saya mulai belajar tipe nge-date yang memang juga seharusnya dewasa. Pastinya sangat membosankan if you date a guy and you both juz talking about.. weather ! "Hari ini panas yah?" atau "beberapa hari ini kok hujan sih?" and bla bla bla. Intinya, my best date ever adalah ketika di dalamnya bukan hanya memberi dan menerima, tapi juga BERBAGI.

Mungkin kalian pernah menjalani relationship bertahun-tahun? Me toooo. Dulu juga pernah pacaran dua tahun berakhir di pelaminan. Bukaaan, dia di pelaminan bukan dengan saya. Tapi dengan wanita lain. Seminggu sebelumnya, dengan status yang masih pacaran dia bilang dia minta izin nikah sama temen dia yang pernah dikenalin juga ke saya. Alasannya? Hamil booo. Luckily, bukan saya yang dihamilin dia. Walopun berat dan sempet menenangkan diri di Padang seminggu, tapi saya kemudian bisa menerima penghiantan itu. Ikhlas lillahita'ala. Pas pulang ke Jambi ketemu dia di jalan, saya melihat dari kaca mobilnya yang jreng-jreng itu, di dalam situ, di dalamnya, di sampingnya, di tempat duduk yang dulu pernah menjadi tempat saya juga, duduk manis perempuan itu. Huh! Yang saya ingat adalah... Hei, buku saya pernah tertinggal dalam mobil suami Anda! Tapi tak mungkin saya berkata seperti itu. Malu, Cing. Nanti di kira mau cari alesan aja biar liat lakinya. Ambil deh, ambil! Dear, M***** yang tengah berbahagia dengan La****, kalo baca blog saya ini, kembalikan buku saya ya. Ketinggalan di jok depan sebelah kiri. Anaknya udah umur berapa? Kemarin undangan yang dianter ke rumah bagus ya, cetak dimana? Halah.

Pernah juga setelah itu pacaran dengan orang paliiing baik sedunia. (lebay deh). Abisnya nggak pernah marah. Dan sayalah makhluk paling jahat sedunia yang kemudian meninggalkannya. Kenapa? Nggak tahu aja ah. Apakah benar jika dalam suatu hubungan berbulan bulan nggak pernah ada pertengkaran, nggak pernah dimarahin, nggak pernah dinasihatin dan intinya, saya yang nggak pernah dapet 'feel'nya. Dear God, yang satu ini adalah orang baik. Semoga dia memafkan saya dan mendapatkan yang lebih baik kemudian. Mukena dari dia akan saya kenang sepanjang masa. Eits, mengenang bukan berarti masih cinta ya. Saya sayang sama dia karena dia adalah orang baik. No more, no less. That's it. Semoga Surya-nya bersinar sepanjang massa untuk kebaikan.

Dan..
Pacaran shorcut yang cuma bertahan seminggu juga udah. Selama seminggu itu, kalo dipikir-pikir saya memang tak sepenuhnya memberi hati saya untuk dia. Untunglah. Saya turut berbahagia ketika saya kemudian tahu kalo dia balikan sama mantannya. Dear kak H*****, lagu yang pernah kakak download ke mp4 saya masih sering saya denger lo. Thanks ya.

Ada juga temen yang bener-bener temen buat gila-gilaan dan tempat saling pinjem duit kalo lagi krismon kemudian bilang cinta dan hubungan pertemanan jadi berantakan semua! *ah, andai engkau baca ini. Sebenernya saya kangen ingin menggila lagi* Datanglah ke rumah saya lagi, K A W A N KU! Kita bisa seperti dulu lagi, kan? Berteman tanpa harus ada ‘apaapa’. Pengen curhat nih!

Lalu, deket sama seseorang berseragam aparat. Tapi ondeee, horny-nya itu lho. Takut aja kalo saya terus horny juga dan ‘kejadian’, siapa yang mau tanggung jawab coba. Masih banyak mimpi saya di dunia ini yang harus saya lakukan sebelum menikah.

Pernah juga
Sama seorang atlit yang kemudian tidak pernah mau dikenalin sama teman-teman saya. Pemalu katanya. Pas on stage aja dia nggak malu koook. *Maaf ya kalo kebetulan baca. Semoga sukses! Peace*

Playgirl? Ya nggak lah. Saya berusaha untuk tidak pacaran sana sini dan ‘sok’ laku. Apalagi latah mengikuti trend nge-double, triple and whatever you name it. Saya cerita blak blakan karena saya hanya ingin kalian tahu, bahwa dalam masa pencarian saya, saya tidak pernah bisa diam. Pasif. Atau katakanlah ‘have no love life becoz being a busy girl’. Semua menjadi cerita yang kadang saya tumpahkan jadi tulisan dan ada kepuasan batin saat tulisan itu diterbitin. Komersialisasi? Terserah mau menilai ya atau tidak. Yang jelas saya hanya membuat cerita saya lebih produktif dengan menulis. Kadang kisah-kisah itu juga jadi tema ringan saya waktu siaran. Chemistry-nya dapet banget malah kalo kita sendiri yang terjun dalam kisah. Asal pinter jaga diri, jaga badan, jaga hati dan juga jaga pos kambling. Eh salah, maksud saya juga jaga perut biar nggak gede sebelum waktunya. Saya rasa hak setiap manusia untuk punya sejuta kisah sebelum ia benar-benar memilih satu kisah terbaik dalam hidupnya dan berakhir pada, ‘ever lasting love’. Kapaaan ya?

Tapii,
My best date ever
adalah..
ketika bisa berbagi begitu banyak cerita dan mimpi
ketika saya bukan hanya dipuji tapi juga diberi advice
ketika pikiran kritis saya kumat dia bisa mengimbanginya
ketika obrolan bukan hanya tentang cuaca
ketika saya tidak hanya diberi, tapi diizinkan pula untuk memberi
ketika waktu saya tidak dituntut terlalu banyak dan rela mengobrol pada jam makan siang
ketika saya bisa dengan takjub dan rela mendengarkan ceritanya berjam-jam
ketika saya bisa dengan leluasa mengirimkan pesan bukan hanya ucapan klise selamat pagi, siang, malam tapi juga memacu saya untuk lebih banyak membaca agar salah satu bacaan saya bisa saya kutip untuk memotivasinya
dan ketika saya diberi ucapan 'Assalamualaikum' saat akan berpisah

Ya ya ya
terlalu aneh ya
Bahkan saya tidak tertarik menuliskan tentang tampang, pekerjaan dan.. harta.
Saya terlahir dari kalangan teramat sangat biasa biasa biasa pangkat empat biasa saja, tapi punya pola pendidikan luar biasa. Kedua orang tua saya memang tak mencicipi pendidikan yang tinggi. Tapi pendidikan yang mereka ajarkan lebih dari seorang doktoral. Tak pernah membuat saya silau dengan harta. Memilih tinggal di rumah yang sangaaaat sederhana tapi memikirkan masa depan saya dan adik-adik saya dengan perencanaan yang luar biasa. Doakan saya lancar S2 ya, jadi seorang dosen dan kemudian menghajikan mereka.

Kambali ke 'my best date ever'. Btw, tipe yang saya sebutkan tadi dimana?
Masih di bukit acuh?
Atau masih bertapa di sebuah pegunungan?
Ah,
dia mungkin belum berminat untuk datang
atau
dia sudah datang tapi saya belum menyadarinya?
atau
saya sebenarnya menyadari kedatangannya
tapi saya malu
dan takut salah
karena awalnya dia datang lewat mimpi
seperti sinetron
atau
entahlah
dia akan datang lagi
atau tidak..
dan mungkin juga
dia hanya datang sebentar
kemudian pergi lagi

jangan
takut

ah
You make me shy
Yes you do
I don’t care you’re real inside and out or juz in my dream
cz
My best ‘date’ that I ever had
When you told everything about you
And you asked everything about me
And
You said the best words in the end of our date

“Assalamualaikum”
Maybe it’s not a “date” for you
But
It’s absolutely date for me
No hope
Except
You can tell me
That
You
(don’t)
(can’t)
Or
(won’t)

Come to my real
Or my dream
Again



Bee,
Pink Ranger

Tidak ada komentar:

Posting Komentar