welcome vigorously

I take some time to think, write and arrange all these with spirit and dedicate to you whose spirit!

You are looking for...

22.10.10

Langit Jingga di 2012

Cerpen : Meila R

Apa yang ada dipikiranku saat ini mungkin adalah apa yang ada di pikiran semua orang. Kegelapan. Kematian. Kiamat. Dan entah dengan terminologi apalagi aku bisa mendeskripsikannya. Hasil research ketika para manuasia googling menemukan fakta yang aku sendiri tak mampu untuk membayangkannya. Menurut ramalan bangsa maya, bakalan ada satu benda luar angkasa yang bakal menabrak bumi dan menyebabkan bumi musnah serta menjadikan hari kiamat untuk manusia, tapi menurut penelitian para ahli di jepang, aku hanya akan ditabrak oleh benda luar angkasa yang tidak menyebabkan kiamat. Benarkah itu? Ah, semua planet terus memandang iri padaku. Mereka bilang aku sudah mulai tua. Mereka bilang aku rapuh dan tengah dibunuh perlahan oleh para penghuni di dalam perutku. Ingin rasanya ku menangis saja. Tapi tunguuuu…

“Eh, dasar bumi, kalo kamu nangis terus, kasian para penghuni perut mu! Mereka bakal kebanjiran lagi dan lagi!! Kemaren waktu kamu berdemo saja, mereka telah mengumandangkan keperihan. Gempa mu terlalu dahsyat!” ujar planet Mars suatu ketika padaku. Aku hanya diam saja. Menjalani hari-hariku bersama sang jingga dan matahari. Kadang timbul keinginan untuk bertemu Pluto nan jauh disana. Tapi rasanya tak mungkin lagi mengunjungi tetanggaku yang mungil itu. Tubuhku sudah terlalu tua untuk melakukan banyak kunjungan. Kata venus, dia adalah planet yang seringkali minder dengan ukurannya. Apalagi kalo dia lagi lihat saturnus nan elok dengan lingkaran cincin yang menawan. Pluto dulu seringkali juga mengeluh padaku. Diperutnya tak ada manusia seperti perutku. Tak ada pohon dan laut. Yang ada hanya ruang hampa udara. Dia memang pengeluh sekaligus planet yang penuh dengan cerita. Kalo tak salah ingat, dia sempat berterimakasih pada ku, karena beberapa kelompok manusia penghuniku menemukan dan telah mendatanya pada ensiklopedia. Proses penemuan Pluto sebenarnya diawali dengan kekeliruan interpretasi sejumlah astronomku yang mendapati adanya kekacauan dalam orbit Uranus. Semula mereka berasumsi bahwa Neptunuslah yang mengacaukan orbit Uranus karena tarikan gravitasinya. Di akhir abad 19, setelah melakukan observasi lanjutan, para astronom berpendapat bahwa ada planet lain selain Neptunus yang mengganggu orbit Uranus.

Pada tahun 1905, aku menerima laporan dari seorang astronom AS, Percival Lowell, memulai proyek pencarian planet ke-sembilan dalam sistem Tata Surya. Lowell bersama rekannya, William H. Pickering, mengajukan beberapa konsep koordinat planet ke-sembilan dalam Tata Surya yang mereka namakan “Planet X”. Lowell meninggal dan dikubur diperutku pada tahun 1916, akan tetapi proyek pencariannya tetap dilanjutkan. Nama Lowell diabadikan sebagai nama observatorium yang didirikannya pada tahun 1894. Pada bulan Januari 1930, Clyde Tombaugh, seorang peneliti yang juga anggota tim proyek pencarian planet ke-sembilan dalam Tata Surya di Observatorium Lowell, berhasil mencitrakan beberapa pergerakan sebuah obyek misterius di luar angkasa. Tim peneliti dalam proyek tersebut berkesimpulan bahwa obyek luar angkasa itu adalah sebuah planet dan untuk memastikannya mereka kemudian mengirim hasil pencitraan obyek luar angkasa itu ke Observatorium Harvard College untuk diteliti lebih lanjut. Setelah dipastikan bahwa obyek yang ditemukan itu adalah sebuah planet, Tombaugh dan ketua tim peneliti, Vesto Melvin Slipher, menggelar sayembara untuk mencarikan nama bagi planet ke-sembilan itu. Nama Pluto dicetuskan oleh Venetia Burney, seorang anak perempuan umur sebelas tahun asal Oxford, Inggris. Venetia yang gemar mempelajari mitologi Yunani Kuno dan astronomi pertama kali mengusulkan nama ini pada kakeknya, Falconer Madan, mantan pustakawan di Universitas Oxford, Inggris. Madan kemudian meneruskan usul cucunya ini pada Profesor Herbert Hall Turner yang kemudian meneruskannya lagi pada rekan-rekannya di Amerika. Setelah melalui proses penyeleksian, pada 24 Maret 1930, tim peneliti di Observatorium Lowell berembuk untuk menentukan mana di antara 3 nama berikut yang akan dijadikan nama planet baru itu yaitu: “Minerva”, “Cronus”, dan “Pluto”. Akhirnya, pada 1 Mei 1930, tim memutuskan nama planet baru itu adalah “Pluto”.

Hebatkan para manusia penghuni ku? Mereka bahkan ada yang pernah mendarat di pangkuan sang ratu kami. Ibu bulan. Tante Merkurius kadang juga sering mengatakan iri pada hebatnya penghuni perutku. Tapi kini, seiring berjalannya roda waktu, mereka para manusia pun tengah mengembangkan beragam ilmu dan teknologi yang kian canggih. Hingga sampailah pada sebuah fakta yang membuat aku kurang moody belakangan ini. Ramai-ramai para manusia membicirakan kalo di tahun 2012, aku akan tutup usia. Jahat sekali mereka padaku. Setelah panas suhu ku akibat global warming cukup menyiksa. Kini aku harus dihadapkan lagi pada fakta yang membuat emosiku tak stabil lagi. Ada yang bilang Planet Nibiru Penyebab Kiamat 2012. Ya ampun, siapa lagi planet nibiru itu? Tetangga baru ku kah? Kenapa si nibiru itu tak memeperkenalkan diri waktu masuk ke wilayah desa tata surya ini?! Pasti dia adalah planet yang sombong. Sampai-sampai namanya saja tak ku kenal. Setahuku, bagian luar desa Tata Surya masih memiliki banyak planet-planet minor yang belum ditemukan. Sejak pencarian untuk Planet X dimulai pada awal abad ke 20, kemungkinan akan adanya planet hipotetis yang mengorbit Matahari dibalik Sabuk Kuiper telah membakar teori-teori Kiamat dan spekulasi bahwa Planet X sebenarnya merupakan saudara Matahari kita yang telah lama “hilang”.

Untuk menjawab kegundahanku, manusia mencoba menhibur ku waktu itu, tepatnya pada 18 Juni kemarin, peneliti-peneliti Jepang mengumumkan berita bahwa pencarian teoretis mereka untuk sebuah massa besar di luar desa Tata Surya kita telah membuahkan hasil. Dari perhitungan mereka, mungkin saja terdapat sebuah planet yang sedikit lebih besar daripada sebuah obyek Plutoid atau planet kerdil, tetapi tentu lebih kecil dari Bumi, yang mengorbit Matahari dengan jarak lebih dari 100 SA. Tetapi sebelum kita terhanyut pada penemuan ini, planet ini bukan Nibiru, dan bukan pula bukti akan berakhirnya dunia ini pada 2012. Penemuan ini penemuan baru dan merupakan perkembangan yang sangat menarik dalam pencarian planet-planet minor dibalik Sabuk Kuiper.

Dalam simulasi teoretis, dua orang peneliti Jepang telah menyimpulkan bahwa bagian paling luar dari Tata Surya kita mungkin mengandung planet yang belum ditemukan. Patryk Lykawa dan Tadashi Mukai dari Universitas Kobe telah mempublikasikan paper mereka dalam Astrophysical Journal yang menjelaskan tentang planet minor yang mereka yakini berinteraksi dengan Sabuk Kuiper yang misterius itu. Peneliti Jepang ini memprediksikan sebuah obyek besar, yang massanya 30-70 % massa ku, mengorbit Matahari pada jarak 100-200 SA. Obyek ini mungkin juga dapat membantu menjelaskan mengapa sebagian obyek Sabuk Kuiper dan obyek Trans-Neptunian (TNO) memiliki beberapa karakteristik orbital yang aneh, contohnya Sedna.

Sejak ditemukannya sahabatku Pluto pada tahun 1930, para astronomku telah mencari obyek lain yang lebih masif, yang dapat menjelaskan gangguan orbital yang diamati pada orbit Neptunus dan Uranus. Pencarian ini dikenal sebagai “Pencarian Planet X”, yang diartikan secara harfiah sebagai “pencarian planet yang belum teridentifikasi”. Pada tahun 1980an gangguan orbital ini dianggap sebagai kesalahan (error) pengamatan. Oleh karena itu, pencarian ilmiah akan Planet X dewasa ini adalah pencarian untuk obyek Sabuk Kuiper yang besar atau pencarian planet minor. Meskipun Planet X mungkin tidak akan sebesar massa Bumi, para peneliti masih akan tetap tertarik untuk mencari obyek-obyek Kuiper lain, yang mungkin seukuran Plutoid, mungkin juga sedikit lebih besar, tetapi tidak terlalu besar.

“eh manusia, jadi darimana Nibiru ini berasal?” tanyaku suatu ketika. Dengan gaya so human mereka mengatakan bahwasanya pada tahun 1976 sebuah buku kontroversial berjudul “The Twelfth Planet” atau “Planet Kedua belas” ditulis oleh Zecharian Sitchin. Sitchin telah menerjemahkan tulisan-tulisan kuno Sumeria yang berbentuk baji (bentuk tulisan yang diketahui paling kuno). Tulisan berumur 6000 tahun ini mengungkapkan bahwa ras alien yang dikenal sebagai Anunnaki dari Planet yang disebut Nibiru, mendarat di tubuhku. Ringkas cerita, Anunnaki memodifikasi gen primata di Bumi untuk menciptakan homo sapien sebagai budak tetanggaku yang lain.

Kadang, venus sering bilang kalo para manusia ku telah berkhianat padaku. Mereka tak lagi setia. Mereka bahkan ingin membunuhku perlahan. Lihat saja polusi, pemanasan global, bahkan pencemaran. Semuanya sangat menyakiti hatiku. Ozon, anakku saja telah lama sekarat ditembus sinar matahari yang dengan garangnya menembus sang jingga. Entah apa lagi yang harus kuperbuat. Menegur mereka telah ku lakukan dengan berbagai cara. Kadang aku menggeser tubuhku hingga menciptakan goncangan-goncangan. Mereka menamakannya gempa. Tapi entah apa yang ada di benak mereka. Bencana kadang sebagai media pencarian nama. Eksistensi sang penyumbang seolah berlomba-lomba. Lembaga, partai, atau bahkan individu yang cuma nebeng kegiatan sosial. Disatu sisi mereka membantu, tapi dilain sisi? Aku dengan sejuta harapku melabuhkan keinginan. Apakah sampah dan asap tak bisa dikelola dari pabrik dan gedung-gedung tinggi itu. Apakah mereka bisa mencari lembaran kertas bernama rupiah dengan cara yang baik. Tidak dengan ilegal loging, tidak dengan saling menyakiti satu sama lain, tidak dengan menjual semuanya dengan kombinasi angka. Diperutku ada manusia dan pohon yang seharusnya bisa akur. Ada cicak dan buaya yang tak semestinya menjadi predator. Ada ozon dan jingga yang seharusnya bisa mereka selamatkan. Aku lelah!

Maka jangan salahkan aku jika dalam kelelahan itu aku menangis. Menciptakan badai ataupun genangan kecil di permukaan ku. Bukannya aku tak sayang pada kalian lagi para penghuniku. Aku tahu jika ku menangis ‘kan ada sebentuk banjir. Tapi bukankah tangisanku disebabkan oleh kalian atas nama perubahan lingkungan? Tidak bisa ku pungkiri, dengan semakin meningkatnya populasi manusia diperutku telah menyebabkan semakin terdesaknya kondisi lingkungan. Saat ini yang paling hangat kalian bicarakan akibat dari perubahan lingkungan adalah terjadinya pemanasan global, selain itu kita juga telah merubah penggunaan lahan ~yang juga perubahan lingkungan~ yang berakibat pada berkurangnya tutupan lahan. Semakin lama jumlah vegetasi semakin berkurang, khususnya di daerah perkotaan. Puas kalian menyakitiku?! Bahkan akibat pemanasan global menyebabkan terjadinya perubahan pada pola iklim yang akhirnya merubah pola curah hujan, makanya jangan heran kalau sewaktu-waktu tangisku dalam hujan bisa sangat tinggi intensitasnya dan kadang sangat rendah.
Apalagi kalo kuingat nasib organ tubuhku yang lain. Hutan, yang entah bagaimana kini nasibnya setelah dijarah oleh tangan-tangan para bedebah! Apa mereka benar-benar ingin aku mati!

Mungkin sudah diatur, bahwa kalender Maya tidak hilang dan sejarah manusia, dan harus diuraikan dengan kode oleh manusia sekarang. Namun ia tetap saja harus dilihat, apakah umat manusia yang terpesona oleh konsepsinya yang terbentuk sesudah kelahiran dapat menembus batas-batas untuk mengingatkan dan memahami kebenaran yang melampaui sistem pengetahuan mereka yang hebat itu. Sebenarnya,jika ditinjau dari beberapa penelitian yang telah mereka lakukan saat ini.Memang pada beberapa dua dasawarsa belakangan ini,aku sedang mengalami suatu siklus yang dinamakan pembalikan daya magnet kutub. Sebuah proses yang terjadi pada waktu kutub utara dan kutub selatan saling bertukar posisi. Ketika ini terjadi, untuk beberapa saat medan magnet ku mencapai Gauss nol, yang berarti aku pada waktu itu punya daya magnet nol. Ketika ini terjadi bersamaan dengan perbalikan orbit sebelas tahunan kutub matahari, masalah besar akan terjadi.

Aku tak bermaksud membalas dendam. Tapi mungkin aku memang patut menunggu kapan saatnya masa pensiunku dikabulkan. Tak dapat tunjangan pun tak apa. Yang penting pak matahari, bu bulan, dan teman-temanku didesa tata surya bisa ada didekatku. Dan kalian para penghuniku hidup dalam dasa dharma undang-undang perbumian! Kita lihat saja, apa langit ‘kan tetap memancarkan jingga dalam awan-awan vanilla ketika tahun 2012 itu tiba?!

(dedicate to our earth and everybody there)

3 komentar:

  1. apo dio lah neH bLog....NoraK bgd daH

    BalasHapus
  2. tulisan yg bagus,,, ada renungannyo, ad info2 ilmiahnyo,,,, tp agak ribet jg sie baconyo,,, fikiran diajak muter2 tata surya, agak pusing jg muter2, heheheehe,,, tp bgs kq,,, terutamo bagian2 yg seharusnyo qt renungi n qt sadari besamo,, i like it,,,

    BalasHapus
  3. tembika,saran dan kritik yg membangun sya terima sbg msukan. Thx u ya ;)

    Hi anonim,sy taw sp engkw. Dsr monster. Biar norak tp msh dikunjungin jg ;P

    BalasHapus