welcome vigorously

I take some time to think, write and arrange all these with spirit and dedicate to you whose spirit!

You are looking for...

16.12.09

Resensi buku
Goloso Geloso
“Ketika kau memperoleh keinginanmu, kau kehilangan yang kau miliki”

Keterangan Buku
Judul : Goloso Geloso
Penulis : Tanti Susilawati
Harga : Rp
Tebal : 310 Halaman
Penerbit : Gagas Media
Cetakan Pertama, 2009

Keunggulan sebuah novel yang menceritakan tentang Larasati ini memang terlihat dari segi travelingnya. Mahasiswi asal Indonesia yang menjejal kehidupan di Milan, Italia. Tinggal di sebuah kota paling metropolis di dunia membuat dia harus melakukan banyak proses adaptasi. Nah dalam prosesnya itulah novel ini mengajak kita mengembara ke negeri nan asing, tempat dimana orang-orang sibuk berlalu lalang melakukan aktivitasnya, juga tempat dimana Larasati mengharapkan bisa memiliki kisah yang indah. Perempuan sati ini juga merupakan penerima beasiswa dari Indonesia untuk melanjutkan studi di sebuah Negara bola. Disinilah petualangan cerita dimulai.

Larasati dikisahkan sebagai seorang yang lugu di kota Mode. Awalnya ia tinggal bersama salah seorang keluarga Italia. Adalah Renata, anak dari keluarga yang ditinggalinya dan juga telah ia anggap sebagai adiknya sendiri. Namun Larasati kurang mengalami kenyamanan bersama Renata. Pasalnya Larasati memiliki hobi yang bertentangan dengan Renata. Renata tidak menyukai bola seperti halnya Larasati. Terdapat suatu kejadian traumatik yang pernah dialami Renata seputar sepakbola yang pernah mengakibatkan kematian pada ayah kandungnya. Kerap Renata menunjukkan perilaku yang tidak wajar dsn sering memarahi Larasati bila kedapatan membaca tabloid bola. Hal ini membuat Larasati merasa kurang nyaman dengan perilaku renata.

Kisah dilanjutkan kemudian Larasati pindah ke Milan. Disana ia bertemu dengan Chico, sepupu Renata yang akhirnya membuat Larasati jatuh cinta. Konsekuensi pun akhirnya terjalin pada Larasati dan Chicho yang sebenarnya berbeda kiblat dalam grup bola favorit mereka. Mereka berpacaran dan kisahnya mengajak kita untuk berpetualang menyelami setiap sudut Eropa yang eksotis.

Namun ternyata, Milan tidak hanya berisi dengan romantika kisah cinta dan mode saja. Larasati baru menyadari hal itu ketika bertemu keluarga Chico yang memuja AC Milan. Sementara Larasati sendiri adalah seorang interista pemuja InterMilan. Mendadakpun kisah mengalami konflik perseteruan dan terancam berakhir tragis atas nama budaya.

Goloso Geloso diambil dari bahasa Italia. Goloso artinya adalah banyak makan, sementara Geloso berarti pencemburu. Kedua hal ini merupakan gambaran dari sifat Chico, kekasih Larasati yang memang memiliki porsi makan yang dahsyat setara dengan sifat pecemburunya. Nah, dari sifat pemakan si Chicho inilah, penulis mencoba juga mengajak kita mengenali makanan-makanan Eropa. Di novel yang juga mengajak kita berkeliling dan menambah wawasan seputar dunia bola di Eropa ini, juga diketengahkan paparan singkat seputar kuliner disana. Tentunya dengan bahasa yang lugas nan ringan. Remaja banget kan.

Titik lemah dari ni novel bisa kita lihat dari penggambaran tokoh Larasati yang nyaris sempurna tiada cela. Mahasiswi yang juga tergabung orchestra music ternama, dikagumi dosennya sehingga membuat Larasati menjadi asisten dosen dikampusnya. Hal ini tentu bertolak belakang dengan sifat alami manusia. Tak sempurna. But guys, at least novel ini mengajari kita bayak hal, tentang mimpi, cinta dan cerita-cerita bahagia lainnya. Get it in the bookstore now!

Komentar Buku
Berikut interview saya ke beberapa teman mengenai pendapat mereka tentang buku ini. Ditengah kepenatan kuliah tak jarang mereka isi dengan refreshing dengan hal-hal lain yang seru. Movie, Shopping dan ‘nangkring di taman kampus adalah cara mereka ngisi waktu senggang. Tentunya sembari membaca ‘n bertukar buku favorit ato sekedar mendiskusikan isinya buat sharing antar hati sesama temen. Simak penuturan mereka berikut.

1. Ana, 22
“Must have book, nih !”
Cewe’ satu ini emang ngaku bukan seorang yang hobi bahan bacaan yang berat-berat. So, dia bakal milih baca buku novel yang ringan-ringan ketimbang diktat kuliah yang tebelnya minta ampun. “waktu pertama baca judulnya, Goloso Geloso, aku sedikit berasa aneh gitu. Pasalnya kosakatanya itu terbilang asing” ujar pemilik nama lengkap Dewi Ana ini. Menurutnya buku ini emang sedikit aneh ‘n beda dari buku laen. Gaya sang penulis yang meremaja dengan bahasa yang ‘Eropa’ banget ngebuat kita seolah-olah berpetualang ke Negeri yang Asing. Selain juga bisa ngehibur kepenatan. Sosok tokoh Larasati yang tegar pun jadi idola imajinasinya. Menurutnya, baca novel ini juga bisa ngebuka cakrawala pengetahuan kita seputar Eropa, baik dari segi bahasanya, budaya, sampe kepada kebiasaan masyarakat Eropa. “I think, this book is must have item for all bookaholic” tutupnya mengakhiri wawancara.

2. Della, 21
Canggung waktu baca judul
“first of all, this book make me feel better, hehe..” ujar perempuan berkerudung satu ini. Menurutnya kisah di dalem buku ini emang nyeritain kisah cinta yang udah umum terjadi. “Tapi yang ngebedain novel ini dengan novel lain tuh dari settingnya” imbuhnya pada DeJe. Mahasiswi yang saat ini mengaku mulai menekuri hobi barunya baca novel mengungkapkan sedikit kecanggungannya waktu baca judul novel bahasan kita minggu ini. Emang sih bisa dimaklumi. Secara emang kalo ditilik dari segi bahasa, novel satu ini emang make bahasa Asing yang unik. Sama seperti Ana, Della juga merasa kalo para pecinta buku traveling tuh wajib punya novel ini, karena selain sarat dengan kisah romantisme, novel ini seolah tour guide yang siap mengajak kita berpetualang di mewahnya Eropa. Lepas dari itu guys, Della nambahin kalo “bumbu seputar cerita dari dunia ‘Pesepakbolaan’ di novel ini bisa nambah pengetahuan kita juga loh! Walopun sebenernya aq sendiri kurang hobi bola… haha”.

3. Rara, 20
“kisah cinta yang romantic banget!!”
“Jujur aq tuh suka cerita yang mengangkat tema cinta” tutur Rara pada DeJe saat ditemui diKampusnya. Cewe’ yang terlahir di 29 Oktober itu mengaku sering terenyuh kalo movie ato baca novel seputar cinta. Goloso Geloso adalah salah satu novel yang juga mampu menyihir sisi sensitivnya seputar cinta. Kisah cinta Larasati yang beda culture bersama pasangannya diakuinya sebagai kisah percintaan yang ‘nyentuh banget. Mulai dari dua tokoh yang saling cinta tapi punya grup bola favorit yang beda. Yang satu Milanista, yang satunya lagi Interista, “kan beda banget tuh, tapi salut buat kesanggupan mereka ngadepin perbedaan” ungkapnya responsive. Selain itu, menurut Rara, mereka (tokoh utama novel ini. Red.) punya karakter yang cukup unik. Terutama Renata yang nyaris phobia terhadap Sepakbola. “dari novel ini aq banyak nemuin pelajaran berharga seputar cinta… bahwasanya sebesar apapun perbedaan, cinta pasti akan menemukan jalannya” ungkapnya beretorika.

4. Dewi, 21
Mamamia Kuliner Italia, yummie euy…
“Delicious!” ungkap Dewi singkat saat ditanya mengenai Novel bahasan kita minggu ini. Dewi sartika, nama panjang dara satu ini emang kayak nama pahlawan. Tapi jangan salah, dibalik wajahnya yang kalem, dia juga menyimpan hobi yang sama dengan judul novel kita, Goloso, dalam bahasa Indonesia artinya suka makan. Yep, begitu juga dengan Dewi. Satu hal yang bikin mahasiswi FKIP ini tertarik baca Novel Goloso Geloso adalah seputar cerita kuliner Eropanya. “emang sih, bikin ngiler. But, bisa dijadiin wawasan kuliner juga nih” ujarnya. Makanan-makanan Eropa emang banya diperkenalin di dalem novel ini. Diakui Dewi, selain bisa berwisata hati dan tempat-tempat unik di Eropa, ngebaca novel ini juga bisa ngebuat kita berwisata yang gak kalah penting. Wisata kuliner.

2 komentar:

  1. Halo Meila,
    Terima kasih sudah membaca dan mereview novel saya...saya sangat senang membacanya, juga membaca komentar dan melihat foto 4 dara ayu dari Jambi yang sedang membaca buku saya. Salam kenal!

    BalasHapus
  2. salam kenal kembali, mbak Tanti.
    Ditunggu karya lainnya ya..

    BalasHapus