welcome vigorously

I take some time to think, write and arrange all these with spirit and dedicate to you whose spirit!

You are looking for...

3.11.11

Memaksimalkan Manusia Sebagai Media


Sekolah merupakan tempat berlangsungnya kegiatan belajar-mengajar. Lancar atau tidaknya keberlangsungan kegiatan tersebut bergantung pada warga sekolah dalam menjalankan tugasnya masing-masing. Siswa yang memiliki tugas untuk dapat memenuhi kebutuhannya untuk belajar dan guru yang memiliki tugas dalam profesinya untuk dapat mengajar sekaligus mendidik para peserta didik agar dapat menjadi generasi terdidik yang cakap mengembangkan pengetahuannya. Interaksi belajar-mengajar tersebut kerap terjadi di ruang kelas dimana di tempat tersebut guru menjadi seorang aktor yang memegang peranan terhadap lancar dan tidaknya proses transfer pesan yang bermuatan informasi pelajaran.
Idealnya, seorang guru telah merancang dan bereksperimen terhadap berbagai kendala yang akan muncul selama kegiatan belajar-mengajar berlangsung.  Salah satu upaya mengatasi kendala selama proses belajar adalah penggunaan media yang tepat. Di tengah derasnya arus teknologi, para pendidik kian latah memanfaatkan canggihnya tenaga mesin sebagai media belajar. Hal ini tentu saja merupakan suatu upaya yang baik dalam memanfaatkan perkembangan dunia global yang kian maju. Tapi tentu saja, ada begitu banyak energi manusia yang tak kan bias tergantikan.
Kita sering terlupa bahwa seorang guru harusnya bukan hanya memberi contoh, tapi juga menjadi contoh. semboyan “ING NGARSO SUNG TULODO, ING MADYO MANGUN KARSO, TUT WURI HANDAYANI” (Di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan) bukanlah filosofi klise yang pantas untuk diabaikan. Guru sebagai figur yang dapat menjadi suri tauladan murid harusnya dapat memaksimalkan potensi dirinya sebagai media belajar yang juga dapat dimanfaatkan .  Untuk itu, kriteria dan prosedur pemilihan media dirasa perlu. Dimana seorang guru memberikan analisis yang kritis terhadap dirinya sendiri dulu dalam memilih media belajar. Petimbangan tersebut dapat dimulai dari karakteristik peserta didik sampai ke karakteristik bahan ajar yang dipadu-padankan dengan variasi media. Variasi media ini dimaksudkan untuk menghilangkan kejenuhan belajar yang digunakan dengan media yang itu-itu saja.
Dalam  kompetensi dasar membacakan berita dengan intonasi, lafal, dan sikap membaca yang baik pelajaran bahasa Indonesia, misalnya. Media ICT atau video mini pembacaan berita dari presenter terkenal yang ditayangkan pada jam belajar memang merupakan sesuatu yang layak untuk dilakukan. Tapi murid tetap saja akan ajuh lebih respect jika gurunya mampu meberikan contoh membaca berita yang baik. Ya, penggunaan manusia sebagai media belajar dirasa perlu guna mengimbangi kebutuhan generasi akan contoh yang datang bukan dari orang lain, tapi dari sang guru sendiri. Untuk itulah, seorang guru memang dituntut serba bisa dalam hal-hal yang basic pada setiap mata pelajaran yang diajarkannya. Kombinasi media seperti pemanfaatan teknologi dan pemanfaatan manusia merupakan kolaborasi yang harus ditanamkan untuk menyuburkan benih unggul dari suatu pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar