welcome vigorously

I take some time to think, write and arrange all these with spirit and dedicate to you whose spirit!

You are looking for...

4.11.11

Queue, patience and talk with each other



Kebanyakan dari kita memang sangat tidak suka menunggu. Bahkan muncul paradigma bahwa "menunggu itu membosankan". Well, memang ada benarnya. Saat mengantri di bank atau di pom bensin memang saat-saat yang cukup menjenuhkan. Apalagi kalo antriannya lama. Pilihan selingan untuk baca majalah atau mendengarkan musik sambil mengantri memang bisa saja jadi solusi. Tapi tetep aja, berada pada situasi mengantri membuat kita berasa, "duh males banget!". So why do we have to queue?

As we know, kita hidup dalam lingkungan sosial. Justru karena dunia ini "rame" makanya kita berasa jadi lebih hidup. Nggak kebayang kan kalo kita cuma hidup sendirian di dunia yang segede ini tanpa ada orang lain sebagai partner kita buat ngantri untuk melakukan sesuatu. Sikap acuh yang sering salah dengan mengabaikan lingkungan sekitar ini yang kadang ngebuat kita berasa sendiri di tengah keramean. Kalo kita mau sedikit jeli memandang fenomena ngantri, kita mungkin bisa ngambil -minimal- dua pelajaran dibaliknya.

First, saat dalam antrian of course we learn more about patience. Melatih diri dengan kesabaran bisa meningkatkan kualitas sikap kita sendiri ke orang lain. Terbiasa sabar juga bagus agar kita mampu melihat segala sesuatu bukan pada orientasi hasilnya aja. Tapi juga semua butuh proses. Proses inilah yang kadang jadi penentu suksesnya seseorang. Biar hasilnya bagus, tapi prosesnya salah kan mencerminkan diri kita sendiri yang nggak punya kualitas diri. Misalnya aja kalo ada orang yang nyelonong dari antrian. Okelah, dia bisa dapet bagian yang cepet, tapi tentu aja orang yang seperti nggak bisa dapet penghargaan publik. Nggak mau kan jadi public enemey?

On the other hand, pelajaran kedua yang kita dapetin dari kesabaran adalah saling tegur sapa. Kalo kondisinya ngantri di bank atau ngantri buat bayaran kuliah, coba lihat kanan-kiri. Walopun nggak ada yang kenal, kayaknya nggak masalah juga kalo kita nyapa duluan dengan sikap yang 'friendly'. Ramah bukan berarti sok kenal ya. Kita bisa mulai dengan, "Nganti juga ya?" atau "Udah lama jadi nasabah sini?". Dari permulaan seperti itu kita bisa mengalirkan obrolan selanjutnya. Ya itung-itung nyari temen. Inget, orang yang gaul itu bukan cuma bisa bergaul dengan satu kalangan aja. Tapi juga bisa menyesuaikan sikap dimanapun dan sangat suka bertemen. Makin banyak temen, katanya makin banyak rezeki lho =)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar