welcome vigorously

I take some time to think, write and arrange all these with spirit and dedicate to you whose spirit!

You are looking for...

17.7.11

Batas


Pernah pada suatu malam yang hitam kulihat matamu. Ah, hitam. Sama sepertimu juga warna malam itu, ya? Oke oke. Aku tahu kau tak kan marah.

Untukmu, hitamku satu-satunya.
Tulisan ini ku buat pada sebuah jeda. Ketika waktu enggan berkenalan dengan batas, dan aktivitas semakin membuat sesak nafas. Namun untukmulah ku sisakan jeda itu. Aku berhitung pada jarum jam agar tetap damai. Agar bisa ku setor hadirku di dekatmu saat kau pulang. Kita akan pergi ke sebuah acara, bersama orang-orang yang ada di hidupku, atau orang-orang di hidupmu. Ini hidup kita, dan kita berkreasi untuk mengisinya.

Kau tahu, omelet yang pernah ku buat setengah gosong itu, atau cerita tentang monster tiang listrik dan beberapa rajukku adalah cara lain mengatakan... aku mencintaimu.

Pada batas itu,
aku tetap melihat cintamu pada empat kaleng bear brand yang kau bawa ke rumahku. Aku menyukai rasa terkejut saat pernah kulihat tulisan 'Love You' di layar monitorku. Atau sekedar rasa nyaman saat menunggumu turun dari travel, singgah di kantorku sebelum kita pulang.

Pada batas itu,
tentu saja kita seperti anak muda biasa. Kadang cinta ini membuat kita sedikit mabuk. Kita tetap saja manusia. Tapi percayalah, aku menyukai saat dimana menunggumu selesai berwudhu, membentangkan sajadahmu kemudian menunggu kau menjadi imam.

Dan pada yang berbatas itu,
kita tak boleh lupa. Ada banyak cara untuk saling mengingatkan. Aku percaya  justru karena batas itulah, cinta kita tetap indah. Sampai pada suatu waktu, yang juga tak kalah indah.
Semoga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar